Sabtu, 11 September 2010

Bersyukur Selalu

Bersyukur selalu
 
 
Matthew Henry, seorang penafsir Alkitab yang terkenal itu pada suatu saat ditodong oleh perampok dan dompetnya dirampas.
 
Dalam biografinya ditulis empat hal sebagai berikut :
 
1.                 Aku bersyukur kepada Tuhan karena selama ini aku belum pernah dirampok
 
2.                 Aku bersyukur kepada Tuhan karena bukan jiwaku yang dirampok tapi dompetku
 
3.                 Aku bersyukur kepada Tuhan sebab mereka merampok hanya sedikit bukan hidupku
 
4.                 Aku bersyukur kepada Tuhan karena aku dirampok dan bukan aku yang merampok
 
Seorang tukang kayu suatu kali harus naik ke atas tangga untuk memasang plafon. Selain papan triples, ia juga membawa sebuah palu dan paku. Untuk memudahkan pekerjaan ia menyelipkan beberapa  paku diantara bibirnya. Ketika ada bunyi mengejutkan, ada paku yang tertelan. “Puji Tuhan,” serunya. Ia lalu turun dan sambil menghela nafas ia berkata : Aku bersyukur bahwa pakunya yang masuk bukan palunya.
 
Cerita lain ada seorang yang sukar sekali  mengucap syukur sampai Tuhan akhirnya mengajar dia tahu bagaimana bersyukur, yaitu ketika ia menengok sahabatnya yang terbaring koma di kamar ICU akibat kecelakaan berat. Roh kudus mengerakkan hatinya dan berkata : Siapakah yang ada dihadapanmu ?” Ia bersyukur bahwa bukan dia yang terbaring disitu.
Waktu ia bermain ke rumah temannya yang lain ia menyaksikan botol-botol kosong yang berserakan di kamar temannya Roh Kudus berkata : Siapakah yang ada dihadapanmu ?” “Terima kasih Tuhan bukan aku yang jadi pemabuk”
Ketika berjalan melewati suatu jembatan dan menyaksikan kemiskinan yang melanda orang –orang di bawah jembatan  Roh Kudus berkata : Siapakah yang ada dihadapanmu ?”
“Tuhan, memang bukan aku, dan aku mengucap syukur” jawabnya
 
Marilah kita belajar mengucap syukur karena ada lebih banyak orang yang lebih tenderita daripada kita. Untuk mengucap syukur líhatlah ke bawah, dan untuk maju líhatlah ke atas
Sering kita mengalami hal seperti ini : ketika kita melihat ke atas kita jadi iri, frustrasi, dan terlalu berambisi, dan ketika kita melihat ke bawah kita menjadi sombong. Marilah sekarang kita merubahnya.
 
 
 
Bersyukur Selalu Part 2
 
 
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.:
 
Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
 
Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan,pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki kita tak pernah menjadi "kaya" dalam arti yang sesungguhnya.
 Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya". Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi." Ini perwujudan rasa syukur.
 
Sepasang suami dan isteri yang bahagia dan saling mencintai, suatu sore sedang duduk berhadapan. Sang isteri berwajah sangat cantik sementara sang suami berwajah jelek.Sang suami terus menatap wajah isterinya dan tersenyum –senyum sendiri. Melihat tingkah laku sang suami sang isteri bertanya mengapa ia tersenyum seperti itu. Sang suami mengaku dengan Jujur bahwa ia sangat bersyukur memiliki isteri yang sangat cantik seperti dirinya.Saya senantiasa bersyukur kepada Tuhan karena memiliki isteri yang cantik dan baik hati seperti kamu.”
Sang isteri tersenyum dan berkata : “Artinya kita akan masuk surga dong Pak ?” Sang suami senang dan bingung, ia mengernyitkan dahinya  ? Melihat kebingungan sang suami. dengan tenang si wanita berkata : “Kata Firman Tuhan Orang yang beriman pasti masuk Surga.”  Dan orang beriman itu identik dengan bersyukur dan bersabar. Keluarga kita sudah memenuhi syaratnya Pa.“ kata si isteri dengan nada manja. Sang suami masih belum nyambung dan masih kelihatan bengong.  Keluarga kita memenuhi syarat bersyukur dan bersabar.
Isteri melanjutkan : “Bapak senantiasa bersyukur karena memiliki isteri yang cantik dan saya sangat bersabar mendampingi Bapak hehehehe”
Suami  :  ?? ! @
 
Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.
    
Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
 
Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.
 
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu."  Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu." Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". "Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?" tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah  yang akhirnya menikah dengan Lulu."
    
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
 
Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga".
 
 
Mengucap syukurlah senantiasa dalam segala hal karena itu dikehendaki Allah didalam Yesus Kristus ( I Tesalonika 5 : 18 )
 
Happy Always
 
JBU

Tidak ada komentar: