Sabtu, 11 September 2010

Hati Nurani


By ricky

Hati nurani yang ada dalam Akitab kita berasal dari bahasa Yunani “SUNEIDESIS, SUNEIDESIS artinya mengetahui bersama saya.
Padanan kata yang sama dari bahasa latin adalah CONSCIENTIA arti linearnya : pengetahuan pendamping, atau pengetahuan bersama.Kata ini adalah akar kata  dalam bahasa Inggris CONSCIENCE ( kesadaran diri, mawas diri )
Dalam perjanjian lama hampir tidak pernah diketemukan kata SUNEIDESIS. Kebanyakan muncul dalam surat-surat rasul Paulus.

Hati nurani mengutip dari bahasa Arab “Nur”  yang artinya cahaya, atau ada cahaya.
Jadi bisa kita katakan sebagai cahaya hati artinya sesuatu yang menerangi kegelapan.
Dalam Alkitab sebenarnya ada ayat yang menjelaskan ini dan lebih lengkap.
Roh manusia adalah pelita Tuhan yang menyelidiki seluruh lubuk hati
( amsal 20 : 27 )

Konsep hati nurani secara tidak langsung berasal dari Timur. Mencius menemukan istilah “REN”, yang sulit diterjemahkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.  Bisa diartikan semua sifat kebaikan manusia ada disini. Antara lain, kelemahlembutan, simpati, kasihan, terharu, pengertian dan kebaikan lainnya. Menurut Mencius jika mau menjadi manusia maka seseorang harus bersifat demikian. Dan ini tak akan bisa dicapai oleh seorang anak manusiapun.
Ada 4 perasaan menurut Mencius yang ada manusia dan tidak terdapat pada binatang.

  1. Terharu dan berbelas kasihan
  2. Membedakan baik dan jahat
  3. Membedakan benar atau salah.  (malu dan menyesal )
  4. Tertarik pada sesuatu yang indah.

Sayang sekali menurut Mencius tidak seorangpun di kolong langit ini yang mampu melakukan semua kebaikan itu, karena secara lahiriah hati nurani atau Ren telah berdosa dan terkontaminasi.

Hati nurani sebenarnya adalah bagian dalam diri kita yang menjadi Co knower atau wakil suara Allah dalam diri kita, yang menyelidiki, bersaksi dan berbicara, memberi peringatan serta menghakimi.

Paham Agnostisme menolak konsep hati nurani.
Gnosti = tahu. Jadi Agnosti artinya tidak tahu
Agnostisme berarti pemahaman vahwa manusia tidak mungkin mengetahui realitas dasar secara tuntas. Mereka tidak mau mengetahui tentang hal-hal Rohani atau tentang Allah.

Sigmund Freud pencipta teori Psiko analis menganggap hati nurani mucul karena pengaruh lingkungan.Namun teori ini lemah, karena sejak lahir dan masa kanak-kanakpun hati nurani sudah ada dalam diri manusia.Dia mengatakan jika manusia dipisahkan dari manusia maka tidak akan muncul hati nuraninya. Teori ini gagal, ketika dia mencoba seorang anak bayi manusia ditempatkan ditengah-tengah monyet. Bayi itu tidak menjadi seperti monyet. Namun jika si bayi di kembalikan ketengah peradaban manusia maka fungsi hati nuraninya akan bekerja.

Semua manusia memiliki hati nurani. Ini yang membedakan manusia dengan hewan.Hewan tidak mempunyai hati nurani. Apakah anda pernah melihat Kucing terharu ? atau kuda berbelas kasihan ? adakah ungkapan maaf dari seekor monyet kepada kambing ketika bersinggungan ? Apakah semut malu-malu setelah menggigit kakimu ?
Manusia yang paling bejad sekalipun pasti memiliki hati nurani ini. Inilah yang dikatakan oleh Blaise pascal bahwa dalam diri manusia ada banyak ruangan yang bisa diisi. Namun ada satu ruangan yang tidak bisa diisi oleh apapun juga kecuali oleh Allah sendiri. Sekecil apapun ruangan tersebut Allah mau menempatinya, karena manusia adalah ciptaan mulia. Allah sendiri yang menghembuskan atau meniupkan  Rohnya ( nefes ) kedalam tubuh ( carnal ) sehingga menjadi jiwa yang hidup (living being ).

Pada saat kita berbuat dosa, minimal ada 4 pihak yang mengetahui.

  • Diri sendiri
  • Allah
  • Setan
  • Co knower dalam diri kita

Co knower bukan pribadi, tetapi berada dalam pribadi.
Hati nurani adalah bagian roh kita yang akan berteriak dalam diri kita ketika kita melakukan ketidakbenaran.

Fungsi Hati nurani adalah memberi peringatan dini, dan berteriak ketika kita berbuat dosa.

Seorang bapak suatu malam ngebut dengan mobilnya karena terburu-buru ingin menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Namun sial malam itu bagi seorang pemulung yang menyeberang, ia tertabrak mobil si bapak yang sedang dalam speed tinggi tersebut. Pemulung itu terlempar dan mungkin tewas. Bapak itu sempat ingin menghentikan kendaraan namun entah kenapa terus melaju. Tidak ada saksi mata dalam peristiwa tragis itu.  Suatu suara tiba-tiba muncul dalam hati bapak itu “Mengapa engkau meninggalkan korbanmu tadi ?” Hati bapak menjadi tak tenang dan berdebar-debar. Suasana sukacita yang seharusnya dialami oleh karena kelahiran buah hati berubah menjadi perasaan campur aduk, senang dan tidak tenang. Bahkan suara itu terus bersuara lirih manakala sang bapak ingin berbaring tidur malam itu. 
Friends itulah suara roh kita, hati nurani kita, co knower yang ada didalam diri kita. Hati kita akan menjadi hakim dan menuntut kita terus selama kita tidak meresponinya. Anda hanya bisa bebas dari serangan suara hati nurani anda jika anda berkeputusan untuk menyelesaikan pertanyaannya. Jika anda berkeputusan untuk menolaknya maka suara hati anda semakin kecil, semakin anda cuek dan acuh maka suara itu akan semakin kecil pula, dan akhirnya anda akan pura-pura tuli kepada suara hati anda sendiri. Pada akhirnya anda akan benar-benar menolak hati nurani anda. Dan ini adalah suatu sinyal berbahaya bagi iman anda.
Alkitab memberitahu kepada kita, bahwa dengan menolak hati nurani bisa menyebabkan iman kita kandas.
Beberapa orang telah menolak hati nurani yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka ( I Timotius 1 : 19 )

Hati nurani dibuat menjadi co knower…untuk menunjukkan berbagai penghakiman moral atas diri kita sendiri, menyetujui atau menentang setiap tindakan, pikiran, dan rencana kita, dan menjelaskan kepada kita, apakah yang telah kita lakukan adalah… salah, sehingga kita layak untuk menderita karenanya… Paulus berkata bahwa Tuhan telah menulis pengetahuan tertentu tentang Taurat-Nya dalam setiap hati manusia (Rom. 2:14-15) dan pengalaman mengkonfirmasi ini

“Sebab apabila bangsa-bangsa yang lain yang tidak memiliki hukum taurat oleh dorongan sendiri melakukan apa yang dituntut oleh hukum taurat maka mereka menjadi hukum taurat bagi diri sendiri walaupun mereka tidak memiliki hukum taurat. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Roma 2:14 -15)

Manusia diciptakan dengan suatu kehendak bebas ( free will ). Kehendak untuk memilih yang jahat atau yang baik. Karena itu Allah perlu memberikan suatu wakil Allah dalam diri manusia agar mengetahui yang baik dan buruk. Sehingga ketika manusia salah memilih atau akan melakukan hal yang jahat  yang tidak sesuai dengan kehendak Allah maka wakil ini akan berteriak. Jadi ketika seseorang berbuat dosa atau hendak berbuat dosa sebenarnya saat itu suara loudspeaker dalam  hatinya mulai aktif. Contoh seorang remaja lelaki yang beranjak dewasa pada suatu hari  di ajak seorang tante girang atau wanita pelacur untuk melakukan hubungan terlarang, pasti sebelum melakukan hubungan itu hati si anak muda ini akan berdebar-debar. Setelah selesai melakukan dosa itu suara hatinya akan semakin keras menghakimi dan menuduh dia.

Bahkan pada ayat selanjutnya mengatakan kepada kita bahwa segala ada yang didalam hati kita akan dihakimi.
Hal itu akan Nampak pada hari dimana Allah melalui Kristus akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia sesuai dengan injil yang kuberitakan ( Roma 2 : 16 )

Inilah keadilan Allah bagi umat manusia.
Bagi semua orang yang mempunyai taurat atau hukum agama, maka mereka akan dihakimi oleh hukum mereka. Namun bagaimana jika pada waktu itu belum ada taurat atau, belum tersentuh oleh pemberitaan taurat ?  Atau bagaimana kepada mereka yang belum atau tidak tersentuh berita injil ? Dihakimi dengan apa mereka itu ? bagaimana dengan suku primitip di Australia ? bagaimana dengan suku Apache atau Commanche, atau Sioux di benua Amerika sebelum dijejaki oleh Christoper Columbus ?  Bagaimana dengan ratusan bahkan ribuan suku di Indonesia sebelum kedatangan pada missionaries dari benua biru ? bagaimana mereka akan dihakimi ?
Hati nurani mereka yang akan memberikan kesaksian pada hari penghakiman. Pada saat pengkhakiman nanti semua file –file yang ada dalam diri manusia akan di open lagi. Tidak ada yang tersembunyi dihadapan Allah.


Marilah kita melihat jawaban Alkitab untuk tiga pertanyaan tentang hati nurani manusia.

I. Pertama, dari mana datangnya hati nurani manusia?

Ketika Tuhan menciptakan manusia, kita diberitahu,

“TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kejadian 2:7).

Sesuatu yang membuat manusia berbeda dengan binatang adalah “nafas hidup” itu. Kata Ibraninya adalah “neshamah.” Di sini kata itu diterjemahkan “nafas hidup.” Strong menekankan bahwa itu berarti “roh” “Neshamah” itu menjadi roh manusia, yang dalam fungsinya terpisah dari jiwa (pikiran) dan tubuh. “Nafas hidup” itu memberikan manusia dua hal yang tidak dimiliki oleh binatang
1) kemampuan untuk mengenal Tuhan
2) kemampuan untuk mengenal mana yang benar dan mana yang salah.
Atau, dapat dikatakan, bahwa “nafas hidup” yang ada di dalam dia memberikan roh manusianya setelah pikirannya (dikenal sebagai jiwa) diaktifkan. Dengan pikiran ini kita dapat berpikir dan mengambil keputusan. Namun binatang tidak memiliki pikiran itu. Roh manusia yang datang dari “nafas hidup,” yang membuat manusia berbeda. “Neshamah,” atau “nafas hidup,” menjadi roh manusia, dan itu membuat manusia menjadi satu-satunya mahkluk yang memiliki kemampuan mengenal Tuhan secara pribadi, dan memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Fungsi dari hati nurani dijelaskan dalam Amsal 20:27,
“Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.”

Kata “roh” dalam ayat ini kembali menggunakan kata Ibrani “neshamah” yang berarti “inspirasi ilahi” atau “roh,” dan kata ini berasal dari kata yang sama yang diterjemahkan “nafas hidup.” Amsal 20:27 menunjukkan kepada kita bahwa “neshamah,” diberikan Tuhan kepada Adam, menjadi “roh manusia” (Amsal 20:27). Ini adalah yang pertama dari tiga elemen di dalam manusia – roh, jiwa, dan tubuh. Jiwa adalah pikiran (mind). Roh adalah hati nurani dan kemampuan untuk mengenal Tuhan. Tubuh adalah daging ini. “Neshamah” itu menjadi roh manusia, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. Itu adalah hati nurani manusia. Itu adalah bagian dari manusia yang menunjukkan kepadanya ketika ia berbuat suatu kesalahan.

Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat” (II Samuel 24:10).

Kata “hati” di sini mengacu kepada “neshamah” Daud, fungsi dari hati nuraninya. Hati nuraninyalah yang berdebar-debar karena ia telah melakukan dosa dengan menghitung rakyat.

Didalam bus kota seorang mahasiwa menerima kembalian yang mengejutkan dirinya. Kondektur yang rada rabun itu rupanya salah melihat uang 10 ribuan, disangkanya lembaran 100 ribuan. Hati si mahasiswa berdebar kencang melihat situasi yang menguntungkan dirinya ini. Pergumulan hebat terjadi. “kembali atau tidak ? debaran semakin kencang namun akhirnya dia memutuskan diam saja, dan sepanjang perjalan bus bahkan sepanjang hari itu si mahasiswa dikejar suara tape recoder dalam hatinya.
Ilustrasi anak remaja yang jatuh dalam dosa sex di atas juga sudah menggambarkan dengan jelas.

II. Kedua, apa yang terjadi atas hati nurani manusia?

Orang tua kita yang pertama telah berdosa di Taman Eden. Pada waktu Kejatuhan, gambar Allah telah ternoda pada diri manusia, dan hati nurani manusia menjadi cacat. Karena alasan ini, ketika Adam dikonfrontasi oleh Tuhan tentang dosanya, ia membuat berbagai pembelaan diri untuk memaafkan kesalahannya, sama seperti yang dilakukan Hawa (Kejadian 3:11-13). Mereka berdua tidak merasakan penyesalan oleh karena hati nurani mereka berubah bentuk dan telah rusak. Demikian juga halnya dengan anak lelaki pertama mereka, yaitu Kain. Bahkan ketika Tuhan menangkap basah dia sebagai pembunuh adiknya, ia tidak merasa bersalah, dan justru malah mencoba mencari pembenaran dirinya sendiri. Ini menunjukkan bahwa hati nurani manusia tidak lagi dapat dipercaya setelah Kejatuhan di Taman Eden. Demikianlah, hati nurani yang telah ternoda dan tidak dapat dipercaya itu telah diwariskan kepada kita dari Adam.

Namun lebih buruk lagi. Semakin seseorang berbuat dosa semakin bobrok dan rusaklah hati nuraninya. Semakin manusia berdosa semakin gelap dan semakin tidak dapat dipercayalah hati nuraninya. Pada zaman dulu, kita diberitahu, bahwa

“…pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap” (Roma 1:21).

Dan, pada zaman Paulus, manusia dijelaskan seperti berikut ini,

“dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Efesus 4:18-19).

“Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis” (Titus 1:15).

Dan ketika manusia terus hidup di dalam dosa, mereka merusak hati nurani mereka dengan berbuat dosa lagi dan lagi,

“oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka” [dalam KJV] “hati nurani mereka telah dibakar dengan besi panas” (I Timotius 4:2).

Seorang pemain sirkus bisa melakukan hal-hal spektakuler, salah satunya adalah membakar lidah. Ia meletakkan pedang baja yang panas membara itu tepat di lidahnya! Orang itu benar-benar menaruh pedang panas membara itu di lidahnya tanpa merasa sakit!.  Ia telah melakukan itu berulang kali, sehinga setelah banyak kali ia berlatih ia tidak lagi dapat merasakan sakit sama sekali! Lidahnya sudah sering dibakar sehingga menjadi kebal, oleh sebab itu tidak merasakan sakit lagi! Betapa ini adalah gambaran tentang orang-orang yang “yang hati nurani mereka telah dibakar dengan besi panas” (I Timotius 4:2)! Dengan perkataan lain, semakin Anda berdosa, semakin keballah hati nurani Anda, sampai ketika itu dibakar oleh nyala api dosa Anda tidak lagi merasakan sakit dalam hati nurani Anda, tidak peduli berapa banyak dosa yang telah Anda lakukan.
Rasul Paulus mengistilahkan dengan kedegilan hati.

Hitler telah berdosa begitu lama, pada Perang Dunia II ia dapat memberikan perintah untuk menyiksa anak-anak Yahudi untuk dilakukan oleh Dr. Mengele, seorang Nazi yang bengis, yang senang membelah perut anak-anak Yahudi untuk melihat berapa lama mereka akan bertahan sampai mati. Hitler dapat memerintahkan untuk membunuh 6 juta orang Yahudi dengan gas beracun, hanya karena mereka adalah orang Yahudi, tanpa merasakan sakit sedikitpun dalam hati nuraninya. Demikian juga, Henry VIII dapat memenggal dua istri mudanya yang tidak bersalah.dan setelah itu, tanpa hati nuraninya tertusuk sedikitpun, ia dapat makan-makan dan pergi tidur, jadi hati nuraninya sudah “terbakar dengan besi panas”!
Seorang suami suatu hari berselingkuh dan hati nuraninya berteriak. Dia merasa berdosa dan merasa telah menipu isterinya. Hatinya berdebar-debar ketika pulang bertemu isterinya. Beberapa waktu kemudian ia tetap selingkuh dan kali ini hatinya memang berdebar tapi sekencang waktu pertama kali.Volumenya sudah tidak full lagi, echonya sudah tidak ada. Setelah beberapa kali  selingkuh, kini dia  tidak canggung lagi dengan suara speaker alami dalam hatinya itu. Volumenya sekarang sudah dalam posisi mute. Selesai selingkuh dia masih bisa membelikan JCO, dan Bread Talk untuk isteri dan anak-anaknya serta memberikan sweet kiss good night bagi isteri tercinta.
Suami ini mestinya bisa meng up date status di face book dengan sebutan “Super Dad” mengapa  ?  Karena dia sangat ahli dalam soal selingkuh ( selingan indah keluarga utuh. Atau selingan indah keluarga runtuh ? ) dan hatinya sudah menjadi seperti seorang tokoh super Gatotkaca yakni hati yang keras dari baja. Hati nurani dari super dad ini sudah terbakar dengan besi panas.

Jadi Anda telah memiliki hati nurani yang rusak sejak masih anak-anak! Hati nurani itu semakin rusak oleh karena dosa masa kanak-kanak Anda. Setiap kali Anda membohongi ibu Anda, hati nurani Anda semakin rusak. Setiap kali Anda mencuri sesuatu, setiap kali Anda berbuat curang di sekolah, setiap kali Anda memikirkan berbagai hal yang tidak senonoh, hati nurani Anda semakin rusak dan semakin rusak lagi – sampai akhirnya Anda mulai benar-benar membuatnya mati. Seperti dengan besi panas, Anda benar-benar mulai membakar hati nurani Anda. Anda membakarnya dengan senyuman sinis di wajah Anda, senyum dan tertawa sinis ketika Anda disentuh oleh besi panas dari dosa Anda,  membakar hati nurani Anda lagi dan lagi dengan dosa-dosa yang lebih dahsyat, yang saya tidak mungkin menyebutkannya di sini. Beberapa dari Anda telah membakar hati nurani Anda dengan liar, dengan semangat melakukan dosa yang semakin merusak atau membakar hati nurani Anda. Saya tidak perlu menyebutnya. Anda sendiri tahu apa itu. Anda tahu betapa semua dosa itu membakar hati nurani Anda. Anda tahu betapa semua dosa itu menumpulkan perasaan Anda dari kesalahan Anda. Anda tahu bagaimana itu hampir menjadi tidak mungkin bagi Anda untuk merasa bersalah atas semua dosa yang Anda lakukan itu. Dan Anda telah memikirkannya, saya yakin sudah banyak kali, sehingga Anda mungkin telah pasrah terhadap perbuatan tercela itu, melakukan dosa yang tak terampunkan, karena Anda dengan sukarela telah membakar dan mematikan hati nurani Anda, dengan sukarela telah mentertawakan Tuhan di hadapan-Nya, seperti Anda dengan terang-terangan melakukan dosa, dan merusak hati nurani Anda sendiri!

Andalah sebenarnya telah telah merusak diri Anda sendiri. Andalah sebenarnya yang telah membakar dan mematikan hati nurani Anda sendiri. Apa yang dapat dilakukan untuk menolong orang yang telah mematikan hatinya sendiri, dan membakar hati nuraninya dengan tak terbayangkan? Tidak ada seorangpun yang dapat menolong anda. Pendeta dan hamba Tuhan  hanya dapat memandang Anda dengan kasihan – sebagai ciptaan yang telah rusak, dengan tanpa masa depan dan tanpa pengharapan. Sadar dan lihatlah bahwa  Anda tidak dapat menolong diri Anda dengan cara apapun, karena Anda telah dihukum. Oh, ya, seseorang dengan hari nuraninya yang terbakar adalah orang yang telah dianggap bersalah dan dihukum. Yesus berkata,

“Barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman” (Yohanes 3:18).

Ini bukan bahwa Anda akan dihukum ketika Anda mati, di masa depan. Oh tidak,  karena Anda ”telah berada di bawah hukuman” (Yohanes 3:18). Hati nurani Anda yang telah terbakar, dan rusak tidak dapat diperbaiki lagi, dan oleh sebab itu tidak ada harapan bagi Anda. Anda “telah berada di bawah hukuman” – sama seperti Anda telah benar-benar telah berada di Neraka. Dan anda tidak dapat melakukan apapun untuk menolong Anda

III. Ketiga, bagaimana memulihkan hati nurani  ?

Hati nurani kita sudah rusak oleh karena dosa. Image of God hilang dan tergerus akibat semua pelanggaran-pelanggaran kita. Bagaimana memulihkan citra diri yang sudah rusak ini ? bagaimana memeulihakan hati nurani yang sudah mengerasdan terbakar  seperti besi panas?  Apakah masih bisa ?
Ini mungkin,…Jika Anda mencari pertolongan manusia, anda menerima hukuman ganda. Hal yang paling mengerikan dan berbahaya adalah dengan mencari bantuan manusia, sehingga dengan sangat tegas saya katakan hanya ini yang mungkin, yaitu Tuhan akan membantu Anda untuk insaf. Roh Kudus selalu mencoba menginsafkan kita dari segala dosa dan berbalik menuju ke pertobatan dan pemulihan gambar dirimu.

akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yohanes 16:8).

Setelah semua penolakan dan kesinisan dan penghinaan dan kebodohan yang telah Anda lakukan, Anda tidak layak menerima satu kesempatan lagi untuk insaf, sehingga jika Tuhan menginsafkan Anda dari dosa, hargai perasaan bersalah Anda itu seperti batu bata yang terbuat dari emas. Jika Anda menghilangkan keinsafan Anda, Anda mungkin tidak akan pernah, tidak akan pernah menerimanya kembali!
Surat Ibrani mengatakan janganlah keraskan hati mu pada hari ini ( Ibrani 4 : 7 )

Datanglah kepada Tuhan seperti seorang pengemis! Membungkuklah dengan penuh kerendahan hati, ketahuilah bahwa Raja yang mulia tidak berhutang apapun kepada Anda! Anda telah meludahi wajah-Nya di dalam hati Anda sepanjang tahun-tahun dalam hidup Anda. Pikirkanlah itu! Anda telah meludahi wajah Kristus dengan semua sikap Anda. Sekarang Kristus tidak berhutang apapun kepada Anda. Ia hanya berhutang murka, penghukuman dan api Neraka kepada Anda. Dan sekarang, Anda mungkin berkata dalam hati Anda, “Itu benar.  Tuhan tidak berhutang apapun kepada saya selain api Neraka. Saya layak untuk menerima itu!” Maka, jika Anda merasa bahwa penghukuman yang teramat mengerikan adalah benar layak bagi Anda, saya meminta Anda untuk datang kepada Yesus seperti seorang perempuan yang telah berdosa yang datang kepada Dia dan mencium kaki-Nya. Datanglah kepada Dia seperti cacing yang menyedihkan karena itulah Anda. Datanglah dalam tangis dan ratapan kepada Dia, seperti John Sung pernah melakukan itu pada suatu malam di kamar asramanya. Seperti Bunyan dan Whitefield yang menggigil sambil menangis mengharapkan anugerah, datanglah kepada Dia dan akuilah dosa-dosa Anda. Namun saya tidak tahu apakah kesempatan bagi Anda telah berlalu. Anda mungkin saja telah berdosa dan telah kehilangan hari anugerah itu untuk selamanya. Karena itu datanglah dalam ratapan kepada Kristus dan, Ia mau memberikan Anda kesempatan lagi. Berlututlah, dan mohonkan anugerah dalam ratap tangis, dan Ia kiranya mendengarkan permohonan Anda dan memberikan Anda kesempatan lain untuk menerima anugerah-Nya dan menyucikan Anda dengan Darah-Nya yang suci. Alkitab mengajarkan bahwa hanya “darah Kristus” yang dapat

Sebab jika darah kambing jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebih lagi darah Kristus yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Ibrani 9:13- 14).

Ketika seseorang bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi maka Roh kudus akan segera memasuki hidupnya dan manunggal dengan rohnya
Roh nya terlahir kembali inilah yang disebut dengan “Lahir baru”, dilahirkan dari roh bukan dari daging ( Yohanes 3 : 6 ). Benih ilahi masuk dalam diri manusia dan mulai sejak itu mengubahkan terus menerus, dari waktu ke waktu. Persekutuan yang intim dengan Tuhan akan membaharui hati dan pikiran kita.( Efesus 4 : 23 ) Kita akan diproses dan dimurnikan secara khusus karena kita yang menerima Dia telah menjadi milik kepunyaanNya.( I Petrus 2 : 9 ). Proses pemurnian ini akan membawa setiap anak Tuhan yang lahir baru terus dari hari ke hari   menuju kemuliaan-kepada kemuliaan yang lebih besar. ( from glory to glory ) II Korintus 3 : 18, dan menuju iman kepada iman ( from faith to faith )Roma 1 : 17.

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati tulus ikhlas dan keyakinan iman yang Teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni ( Ibrani 10 : 22 )

Istilah manusia baru yang ditenarkan oleh Rasul Paulus, sebenarnya menjelaskan bahwa yang menjadi baru bukan manusia fisik tetapi manusia rohani, dalam hal ini adalah rohnya.  Kelahiran baru adalah awal untuk memberikan tempat bagi Roh Kudus membaharui hati dan pikiran kita.

Sebab itu kukatakan kepadamu di dalam Tuhan, Jangan hidup lagi seperti orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia “dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran”
Tetapi kamu bukan demikian, kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia, menurut kebenaran yang nyata di dalam Yesus. Yaitu bahwa kamu berhubung dengan kehidupan kamu yang lama dahulu, harus menanggalkan manusia yang lama yang menemui kebinasaan oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui didalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah didalam kebenaran dan kekudusan sesungguhnya.
( EFESUS 4 : 17 – 24 )

Kamu akan Kuberikan hati yang baru,dan roh yang baru didalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan kuberikan kepada mu hati yang taat (YEHEZKIEL 36 : 26)

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan AMSAL 4 : 23


Terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu.
Dia akan memulihkan hidupmu dan membaharui hati dan pikiranmu.

ENGKAU MENCIPTAKAN KAMI UNTUK DIRIMU
JIWA KAMI ( HATI KAMI )TIDAK AKAN TENANG SEBELUM BERTEMU ENGKAU
SANTO AGUSTINUS

JESUS BLESS YOU

Tidak ada komentar: