Sabtu, 11 September 2010

SALIB adalah KEBANGGAAN

Kekristenan hari-hari ini semakin banyak tantangan. “Salib” yang harus dipikul semakin hari semakin berat. Tetapi semakin berat ”salib”, berarti semakin besar pula mahkota yang akan kita terima. ”Salib” itu sepasang dengan mahkota. Jadi kalau ”salib” kecil, maka mahkotanya juga kecil. Di dalam Galatia 6:14, dijelaskan ”…Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah…”. Paulus dengan sengaja mengatakan bahwa ia tidak mau bermegah, karena dia sebenarnya punya alasan untuk bermegah yaitu :
  1. Dia punya panggilan yang dahsyat. Dia dipanggil langsung dan berbicara dengan Tuhan yaitu dalam perjalanan ke Damsyik untuk membunuh anak-anak Tuhan.
  2. Perubahannya dahsyat. Paulus mengalami perubahan yang sangat drastis. Dari seorang penjahat yang ingin membunuh anak-anak Tuhan, menjadi seorang yang berbuat dahsyat bagi Tuhan.
  3. Sebagian besar jemaat mula-mula di dibuka oleh Paulus. Paulus punya alasan untuk bermegah karena Paulus yang menabur dengan pergi ke daerah-daerah. Jemaat di Korintus, Efesus, Galatia, dll adalah buah dari pelayanan Paulus.
  4. Dia adalah penulis dari sebagian besar Alkitab Perjanjian Baru. Paulus bisa bermegah untuk segala sesuatu yang dibuat Tuhan di dalam hidupnya, tetapi justru dia tidak mau bermegah. Oleh karena itu jangan bangga karena karunia yang dimiliki, jiwa yang dibawa kepada Tuhan, atau karena prestasi dan karya yang hebat. Lebih lanjut Paulus menjelaskan ”Tetapi bermegahlah di dalam salib Tuhan Yesus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia”. Dengan kata lain, Paulus ingin menjelaskan bahwa yang membuat hidup kita berarti dan bisa berbuat sesuatu bagi dunia serta dapat menjadi berkat bagi dunia hanyalah salib. Bagi banyak orang, salib adalah lambang kelemahan. Tetapi bagi orang percaya, salib adalah kebanggaan.
MENGAPA SALIB ADALAH KEBANGGAAN ?
1. Di salib ada harga yang telah dilunasi (Yoh. 19:30)
Di dalam Yohanes 19:30, tertulis ”Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Di dalam Korintus, Paulus pernah berkata bahwa tubuh kita sudah dibeli dan harganya sudah dibayar lunas. Waktu kita memandang salib, di salib ada darah yang tertumpah, ada jeritan Yesus. Jadi di salib ada penderitaan karena ada harga yang harus dibayar. Dan harga itu sangat mahal. Kutuk, neraka, kehancuran, penderitaan dan rasa malu yang seharusnya kita tanggung, semuanya itu ditimpahkan kepada Yesus. Tetapi dengan bangga Yesus berkata, ”sudah selesai”.
2.Di salib ada pembebasan bagi kita(Kol. 2:13-15)
Di dalam Kolose 2:14 dijelaskan ”dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib”. Setiap kali kita berdosa, setan mencatatnya dengan sangat detil dan lengkap. Itu adalah seperti surat hutang yang selalu dipakai setan untuk mendakwa kita. Itulah yang dipaku di atas kayu salib sehingga waktu kita memandang salib, ada pembebasan. Jadi setiap kali mendengar dakwaan setan, kita tidak terpengaruh karena kita tahu bahwa itu semua sudah dipakukan di atas kayu salib sehingga kita bisa berjalan dalam kebebasan.
3.Di salib ada pelajaran kehidupan (Ibr. 12:1-2)
Di dalam Ibrani 12:2 dijelaskan ”….dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita. …”. Jadi waktu kita memandang salib, ada pelajaran yang harus kita teladani bahwa Yesus tekun memikul salib, sabar dan setia.
4.Di salib ada jaminan berkat (Gal. 3:13-14)
Dalam Galatia 3:13-14 dijelaskan, ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. Waktu kita memandang salib, ada jaminan berkat bagi hidup kita. Jadi kalau ada suara-suara yang berkata bahwa kita tidak bisa diberkati, atau penyakit tidak bisa sembuh, itu bukan dari Tuhan. Yesus telah membayar lunas yaitu Dia telah dikutuk supaya kita diberkati. Karena kalau kita diberkati, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
5.Di salib ada penyempurnaan (Rom. 6:6-8)
Dalam Roma 6:6 dijelaskan, ”Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia”. Lewat salib, hidup kita terus diperbaharui menuju kesempurnaan.
Refleksi :
Salib harus kita pikul. Salib adalah sepasang dengan mahkota. Ketika kita memikul salib yang berat, berarti tersedia bagi kita mahkota yang besar. Jadi kalau kita mau tahu sebesar apa mahkota kita, lihatlah seberapa berat salib yang kita pikul. Oleh karena itu, janganlah memikul salib dengan bersungut-sungut tetapi pikullah salib dengan bangga.fIVIE

Tidak ada komentar: