Renungan bulan ini
Kamis 19 Agustus 2010
BUS LAMBAT
Hari ini saya naik bus umum ke kantor. Kalau memilih naik umum ini saya harus lebih pagi mengingat naik Bus di Indonesia ini tidak ada yang on schedule. Kita sudah datang pagi eh malah jadi terlambat gara-gara supirnya menunggu penumpang.
Seperti biasalah kelakuan para supir yang ngetem di pintu Tol. Sekalipun tempat duduk sudah penuh dan beberapa sudah dengan gaya lempar lembing, tapi para body guardnya supir ( kenek dan co kenek sebut gitu aja karena kadang dalam satu bus keneknya bisa tiga sampai empat ),
masih saja berteriak – teriak.Sebagian penumpang sudah grumbled, ada yang maksa supaya supir jalan, namun sang supir cuek baby.
Saya yang tadinya tenang mulai ngedumel juga dalam hati. Kenapa sih musti angkut penumpang penuh sampai desak-desakan gitu ?
Mereka para supir seharusnya mengerti bahwa sudah sempat dihimbau pemerintah agar awasi penumpang yang nakal, dan melakukan pelecehan seksual dibus. Nah, pelecehan itu terjadi karena situasi yang dibuat sendiri oleh penumpang bus.
Dalam hal ini Supir dan kenek juga yang punya andil menyebabkan budaya memalukan yang sangat menjamur di Indonesia .
Yah tapi nggak perlu menghakimilah, yang berbuat dosa khan bukan supir dan kenek, tapi mereka yang memang otaknya penuh kedagingan itu.
Tapi memang lama friends, saya ngelirik jam, wah sudah setengah jam lebih. Penumpang lain sudah gerah dan beberapa mulai setengah beringas.
Eh malah ditimpali beberapa penumpang “Sabar bang bulan puasa.” Emang enak.
Tiba-tiba Bus mulai bergerak, wah syukur akhirnya mau jalan juga. Tapi ternyata bus ini hanya beringsut sekian meter, kemudian ngetem lagi.
“Sialan, brengsek” beberapa orang mulai bernada sumbang lagi. Bus sudah mulai penuh sesak,
namun para kenek dan co kenek terus beteriak “Kampung Melayu, Prumpung, Jatinegara ayo cepat berangkat”
Masih ada yang naik, tetapi para kenek mengingkari janjinya. Barusan berkata ayo berangkat namun masih saja maksa orang naik.
Entah sudah berapa kali dia mengucapkan ayo berangkat namun trus memanggil penumpang.
Bus bergerak semakin menuju pintu tol, sepertinya sudah mau berangkat, eh kembali ngetem. Wah keterlaluan nih.
“Serakah amat sih supir maruk lo” kayaknya yang mengatakan demikian sudah pasrah batal puasa hehehehe.
Masih ada yang naik juga. Calon – calon lempar lembing lagi. Tak lama bus perlahan melewati gerbang tol.
Namun sampai melewati pintu tol sebelum ke jalan utama beberapa penumpang ternyata ada juga yang sudah berjaga di sana tepat di pintu tol. Kembali kita harus menunggu kenek dan co kenek beraksi. Capek deh !.
Saya mulai merenungkan hal tadi. Saya melihat dari sisi supir dan kenek. Begitu sabar mereka menunggu para penumpang.
Bahkan sudah sampai desak-desakan mereka tetap berusaha mengisi penuh bus mereka.
Yah memang sih tujuan mereka adalah keuntungan yang besar, namun saya melihat sisi positip dari usaha mereka memanggil penumpang.
Tindakan mereka seolah-olah tidak mau ada penumpang yang ketinggalan.
Mereka begitu ngotot memaksa penumpang yang ragu naik.
Kata-kata ajakan mereka juga bagus. “Ayo bu jangan ketinggalan, ayo pak cepat naik nanti terlambat, kita mau berangkat”.
Mereka sangat ingin semua penumpang naik ke bus mereka.
Nah that’s the point.
Saudara, coba renungkan kesabaran Tuhan sampai saat ini. Saya langsung teringat ayat 2 Petrus 3 : 9 --à( Bukalah Alkitab dan baca phrase ini dengan serius ) Intinya mengatakan seperti ini : Tuhan seolah-olah menunda kedatanganNya dan sampai sekarang janjinya seperti omdo. Mana buktinya ! . . . namun kelalaian Tuhan adalah memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan bisa masuk kedalam kerajaanNya.
Ayat ini ditulis Petrus sudah lebih 2000 tahun lalu namun Tuhan belum juga datang-datang.
Jika mundur ke ayat 3 ( 2 Petrus 3 : 3 ) saudara akan lihat bahwa karena lama sekali menunggu kedatangan Tuhan, maka janji itu di cemohkan. Tampil para pengejek-pengejek yang mengatakan bahwa janji Tuhan hanya omong doang.
Di Manado dan Ambon sempat muncul joke “ Mengapa kalian kalau datang ibadah suka terlambat?” Tanya pendeta kepada beberapa jemaat. Jawabannya seperti mengejek “Yah abis Tuhan Yesus juga jam karet, sampai sekarang belum –belum juga datang”
Tahu nggak ? saat ini banyak sekali kenek-kenek Tuhan yang terus berkata “Ayo Surga- Surga, cepat naik, cepat bertobat.” Kenek surga ini banyak karena masih banyak jiwa di luar sana bahkan mungkin di dekat kita yang belum naik ke dalam Bus Tuhan.
Sekarang ini jumlah kenek Tuhan semakin banyak karena Firman Tuhan diakhir zaman ini sebenarnya diberikan Tuhan dengan porsi lebih banyak, menjelang kedatanganNya. Hamba-hambanya semakin banyak menyuarakan kedatangan Tuhan dan ajakan untuk bertobat semakin gencar pada hari-hari terakhir ini. Kenapa bisa begitu ?
Sebuah ilustrasi dari saya mungkin bisa memberi penjelasan : Seandainya saudara adalah supir bus,dan saudara sedang ditugaskan untuk menyelamatkan suatu warga desa yang di ramalkan akan mengalami bencana gunung api yang diperkirakan akan segera meletus. Gimana sikap saudara ? P asti saudara akan berusaha membantu mengangkat semua korban bukan ?
Saudara pasti tidak tega kalau ada yang tinggal menderita bukan ?.
Jika ada yang belum naik apa reaksi saudara ?
Saudara akan semakin banyak berteriak pada saat –saat terakhir jika melihat ada warga desa yang cuek tidak mau ikut.
Inilah yang dilakukan para kenek tadi, ini juga yang sedang dan terus dilakukan oleh kenek-kenek Tuhan pada hari – hari ini. Itulah mengapa sekarang ini banyak sekali orang yang haus mencari kebenaran Firman Tuhan dan rindu mengikuti ibadah-ibadah.
Sekarang ini bukan hanya ibadah di Gereja namun kita bisa menemukan Firman Tuhan di KKR, KKR, ibadah- ibadah tengah minggu, retreat, healing movement, bible camp, ibadah youth, Pria sejati, wanita bijak, kaum manula, persekutuan –persekutuan doa di Kantor, Perusahaan, Pabrik, angkatan bersenjata, bahkan menjangkau segala lapisan masyarakat mulai dari business executive sampai pamulung yang miskin, juga melanda kaum yang kita sebut sampah masyarakat seperti para penghuni penjara, korban Narkoba, AIDS, sampai Waria, Lesbi dan Gay.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pertemuan ibadah, dan itu artinya para kenek Tuhan juga semakin banyak.
Saudara harus peka akan gelombang kehausan Firman Tuhan ini.Penulis Ibrani sudah memperkirakan hal ini. :
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan – pertemuan ibadah yang dilakukan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannuya menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat ( Ibrani 10 : 25 )
Kita harus bersyukur bahwa kita yang menerima Kristus sudah ada didalam Kristus. Istilah “didalam Kristus” atau “didalam Dia” ini sangat banyak sekali kita bisa lihat dalam tulisan-tulisan Rasul Paulus.
Paulus memberi istilah bahwa semua yang menerima Dia adalah orang-orang khusus yang hidupnya telah berada bersama dengan Tuhan atau hidupnya didalam Tuhan. Tuhan Yesus telah menjadi sentral atau pusat dalam hidup kita yang menerima Dia dan menjadi Raja yang memerintah didalam hidup kita.
Ilustrasi Bus lambat ini sangat tepat menggambarkan hal ini. Kita seumpama penumpang didalam Bus. “didalam Kristus” artinya adalah “didalam Bus jurusan Surga.” Cocok banget deh !, kita didalam Kristus naik Bus bersama semua orang –orang yang telah menerima Kristus, dan Kristus sendiri adalah supir kehidupan kita.
Kita belum masuk surga ketika percaya dan menerima Yesus, tetapi kita sudah menjadi milikNya dan diajak masuk kedalam Bus Surga.
Dalam Bus Surga ini kita akan dibawa Supir Kita Yesus, melewati jalan raya dunia ini menuju destination terakhir kita Surga kekal. That’s why Jesus said I’am the way the truth and the life non one come to the Father except through me. Yesus adalah jalan yang membawa kita ke Surga. Bus kita sudah jelas ke jurusan Surga. Destination to heaven! .
Beda dengan bus –bus lain, yang masih sebatas mudah-mudahan. Pernah dengar tembang lagu dari Armand Maulana ( kalo nggak salah ) “Pintu surga, pintu surga dimanakah engkau berada ?” Atau lagu-lagu lain yang berusaha mengetuk pintu surga “Knock knock on this heaven’s door” Mereka belum mendapatkan jalan ke Surga. Beruntunglah kita yang sudah mendapat ticket ke Surga.
Ketika kita percaya dan menerima Yesus maka kita menjadi warga kerajaan Sorga, karena nama kita sudah tercatat di buku kehidupan di Sorga.
Jadi sebenarnya kita bukan warga bumi menuju Sorga tetapi warga kerajaan Sorga yang melewati bumi menuju ke Sorga
Kenek – kenek Surga masih terus meneriakkan ajakan naik bus dengan tariff gratis ke Surga, namun masih banyak penumpang yang ogah naik. Hal inlah menyebabkan supir surga masih terus menunda keberangkatanya.
Yesus masih memberikan sedikit waktu lagi untuk datang menjemput kita masuk kedalam kerajaan Surga.
Anggaplah kesabaranNya adalah memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat atau kita yang sudah bertobat sekarang menjadi kenek untuk membawa penumpang lebih banyak lagi ke Surga. Setuju friends ?
Masih banyak saudara-saudara kita mungkin belum naik ke bus surga atau belum benar-benar naik ke bus surga ini.
Mungkin sudah naik tapi masih main –main diluar bus, kita bertugas untuk menjadi kenek memperingatkan mereka agar tetap stay on the bus. Orang-orang Kristen juga banyak bersikap seperti itu. Sudah menerima keselamatan tetapi tidak tinggal dalam Kristus tetapi terus bermain –main atau tinggal dalam dosa. Mereka anggap kekristenan ini adalah anugrah yang begitu mudah karena kemurahan Allah yang besar, sehingga tetap bergelimang dalam dosa. Hidup tidak serius dalam Tuhan dan menggangap sepi pertobatan dan meremehkan suara kenek –kenek surga yang terus berseru memanggil untuk memberikan tempat VIP didalam bus Surga.
Come on, stay on the bus, jangan main –main diluar bus lagi. Bersyukurlah jika Tuhan Yesus masih menunda kedatanganNya. Dia masih rindu agar semakin banyak jiwa – jiwa dijaring oleh kenek- kenek bus Nya. Saudara juga bisa menjadi kenek Bus Surga tanpa mendaftar langsung. Tuhan Yesus ingin kita menjadi kenek-kenek Surga, sehingga dengan penuh damba sebelum Ia terangkat ke Surga Ia berpesan : Go and make disciples all nations !
Bus yang lambat berangkat, mungkin akan menyebalkan bagi anda,
tapi tidak untuk Yesus. Ia supir yang setia menunggu penumpang –penumpang terakhir.
Seperti lirik lagu dibawah ini
Lemah lembut Tuhan Yesus memanggil.
Memanggil saya dan kau
Lihat Ia prihatin menunggu, menunggu saya dan kau
Hai mari datanglah, kau yang lemah mari datanglah
Lemah lembut Tuhan Yesus memanggil
Kau yang lemah marilah
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar