YANG LEBIH BERHARGA
Seorang pria yang terkenal ulet dan mencintai keluarganya baru saja berhasil membeli mobil baru. Betapa bahagianya karena merasa jerih payahnya selama ini membuahkan hasil.
Isterinya dan anak-anaknya juga bahagia karena sekarang bisa memiliki dan menikmati mobil sendiri.
Disebelah rumah secara kebetulan juga seorang bapak berhasil mendapat mobil karena suatu undian berhadiah. Keluarga bapak ini juga bergembira akan hal itu.
Dan kemudian kejadian- kejadian yang sama juga mengikuti kedua keluarga ini. Isteri bapak yang pertama karena pingin nyetir belajar nyetir dan dilatih dengan tekun oleh suaminya yang mengasihi dia.
Demikian juga isteri bapak kedua mulai belajar nyetir sendiri tapi dengan kursus menyetir.
Suatu hari secara bersamaan juga kedua isteri bapak-bapak ini menyetir mobil mereka setelah meminta izin kepada suami masing-masing. Sebenarnya kedua wanita ini belum terlalu mahir mengemudikan mobil.
Kembali terjadi hal yang sama. Apes benar kedua isteri itu mengalami hari buruk. Mereka berdua mengalami tabrakan dan memang tabrakan terjadi karena kesalahan mereka sendiri.
Isteri dari lelaki pertama, dengan sedikit gemetar dan perasaan bersalah menelpon suami tercinta. There is a quilty feeling in her heart. Bathin nya bergejolak “waduh suamiku pasti marah besar,mobil baru belum sebulan sudah hancur gini apa katanya nanti pasti saya akan dimarahi habis-habisan.
“ Pak maafkan mami ya ? demikian kata sang isteri memelas. “Kenapa sayang ? Tanya suaminya dengan lembut. “Mami tabrakan Pa dan mobil kita rusak” Oh Ya trus Mami gimana nggak apa- apa ? tanya suami dengan penuh harap “Puji Tuhan Pap mami tak cidera sedikit pun jawab isteri dengan nada tak kalah gembira. “Hmmmh Puji Tuhan mami Selamat. Yah udah nggak apa-apa Mam, yang penting mami selamat, mengenai mobil rusak atau hancur no problem lagipula khan di asuransi. Mami jauh lebih berharga dari Mobil. Okay ! btw tabrakan dimana ? papi akan segera meluncur kesana.”
Betapa senangnya sang isteri mendengar jawaban sang suami yang sangat mengasihinya. Tadinya mengira akan didamprat tetapi malah mendapat ucapan sayang.
Ditempat kejadian ketika polisi melihat STNK, tiba –tiba terlihat secarik kertas bertuliskan “JIKA KAMU MENGALAMI KECELAKAAN, INGATLAH SAYANGKU, AKU JAUH LEBIH MENYAYANGI KAMU DIBANDINGKAN MOBIL KITA.”
Dilain pihak Isteri dari lelaki kedua, dengan sedikit gemetar dan perasaan bersalah menelpon suami tercinta. There is a quilty feeling in her heart. Bathin nya bergejolak “waduh suamiku pasti marah besar,mobil baru belum sebulan sudah hancur gini apa katanya nanti pasti saya akan dimarahi habis-habisan.
“ Pak maafkan saya ya ? demikian kata sang isteri memelas. “Kenapa lagi toh ? Tanya suaminya “Saya tabrakan dan mobil kita rusak” “What ! kamu ini gimana sih ! sang suami meledak dengan nada keras. “Khan saya sudah bilang berkali-kali kepada you, kalau belum bisa nyetir jangan sok sok an mentang-mentang mobil baru mau gaya-gayaan nah sekarang rasain lo.”
“Sorry deh pak” kata si isteri sudah mau nangis. “Sorry – sorry makanya lain kali hati-hati.” replied si suami masih dengan nada masem.
Ditempat kejadian ketika polisi melihat STNK, tiba –tiba terlihat secarik kertas bertuliskan “JIKA KAMU MENGALAMI KECELAKAAN, INGAT ,SEBAGAI HUKUMAN KAMU HARUS MENGGANTI BIAYA KERUSAKAN. DAN SUPAYA KAMU TAHU MOBIL INI BELUM DI ASURANSI “
Kedua kisah ini bisa saja terjadi dalam kehidupan kita, dan menggambarkan bagaimana hubungan suami dan isteri. Kasih dan cinta bukan saja didapatkan pada masa-masa senang atau sedih, namun seringkali harus dibuktikan pada saat –saat sulit seperti di atas. Pada saat –saat sulit atau dilema atas suatu case kita dihadapkan pada pilihan sulit, namun karena cinta dan kasih yang sudah terjalin dan bertumbuh, maka dengan tepat dan tanpa kepura-puraan kita lebih memilih hal yang lebih berharga.
Hidup ini memang pilihan termasuk kita memilih hal apa saja yang berharga, dan apa saja yang tidak terlalu berharga. Sayangnya kita kerap salah menentukan pilihan. Akibatnya hal yang berharga kita kerap abaikan. Sementara hal yang tidak terlalu berharga kita kerap menghabiskan waktu tenaga dan pikiran untuk mengerjakannya. Hal ini mungkin penyebab kita kerap mengalami konflik-konflik kehidupan. Kita tidak tahu menentukan yang berharga dan yang tidak dalam hidup kita.
Hal apakah yang berharga dalam hidupmu ? Sungguhkah anda tidak kehilangannya ? Bagi anda, apakah keluarga, dan waktu dengan Tuhan berharga ? ataukah pekerjaan karir, dan status social jauh lebih berharga ?
Semakin kita mengerti menetapkan mana hal berharga, semakin kita merasakan bahwa hidup kita bermakna dan lebih berbahagia.
Demikian juga kamu suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu. Sebagai kaum yang lebih lemah ! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari anugrah yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang ( I Petrus 3 : 7 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar