Minggu, 26 September 2010

Orang Kaya dan Lazarus

Orang kaya dan Lazarus.
Renungan tgl 1 September 2010
 
Bacaan Lukas 16 : 19 -31
 
Kita pasti sudah pernah membaca atau mendengar kisah tentang Orang Kaya dan Lazarus ini. Kalau anda belum pernah sama sekali mendengar cerita yang indah ini sebaiknya saya sarankan anda untuk buka kembali dan baca bacaan diatas
Dalam cerita itu dikatakan bahwa  Orang kaya itu mati dan masuk ketempat sengsara di alam maut sementara Lazarus yang hidupnya miskin masuk kepangkuan Abraham.
Kisah ini diceritakan Yesus dan dianggap bukan suatu perumpamaan. Dokter Lukas menuliskan cerita ini dalam bukunya dengan tidak memasukkannya sebagai perumpamaan. Kisah ini mungkin pernah ada, dan salah satu alasan bahwa kisah ini adalah sebuah realita dimungkinkan dengan nama orang miskin disebut jelas dengan nama Lazarus. Dalam perumpamaan-perumpamaan yang lain Yesus tak pernah menyebutkan nama pelaku.
Bisa jadi,  kisah ini benar –benar nyata friends. Zamannya tidak dibeberkan Tuhan Yesus , tapi kalau sampai Tuhan Yesus mengatakan nama dengan jelas artinya memang kisah ini pernah ada dan terjadi. Jadi kita anggap ini kisah nyata friends okay ?
 
Sampai sekarang yang menjadi pertanyaan banyak orang, termasuk saya sendiri adalah :
 
MENGAPA ORANG KAYA ITU MASUK NERAKA ?
 
Apa salah dan dosa yang diperbuatnya ? bacalah sekali lagi atau ulangi beberapa kali, coba temukan dimanakah dosa si orang kaya itu. Ayat 19 hanya mengatakan bahwa orang kaya setiap hari bersukaria dalam kemewahan. Tetapi tidak ada data atau catatan mengenai dosa orang kaya tersebut. Tapi mengapa orang kaya itu masuk neraka ? Apakah Tuhan tidak adil ? Secara tidak langsung kita mungkin akan mengira-ngira bahwa orang kaya ini banyak dosa ( sekalipun Alkitab tidak menuliskan ). Jika kita berpikiran lebih sempit lagi, maka kita akan merasa bahwa jika jadi orang kaya maka tak akan bisa masuk surga.  Yesus pernah juga mengatakan bahwa lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Surga. Apakah Tuhan tidak ingin kita sebagai anak-anaknya hidup dengan kekakayaan ? Ini adalah pandangan yang salah. Beberapa orang menafsir bahwa kekayaan membuat kita jatuh dalam berbagai dosa akibatnya dengan mudah membawa kita ke neraka. Karena pandangan yang sempit ini maka muncullah aliran Selibat seperti kaum Qumran dan Eseni. Apakah penyangkalan diri kita harus seperti mereka ?
Justeru sebaliknya Tuhan Yesus merindukan anak-anakNya hidup bahagia dan berkelimpahan ( Yohanes 10 : 10 ) Dan Tuhan tak akan membiarkan anak-anaknya terus dalam kemiskinan atau keadaan tergeletak. Tetapi Ia akan menopang dan membangkitkan kembali. ( Mazmur 37 : 23 )
 
Kembali ke kisah ini, jadi apa kira-kira menyebabkan si orang kaya malang ini masuk ke neraka ? Kalau kita kembali telusuri dalam Lukas 16 ini pada ayat selanjutnya 20 dan 21 disitu kita bisa melihat dan merenungkan betapa kasihan dan sengsaranya si orang miskin itu. Pada ayat 20 tertulis bahwa orang miskin itu ( Lazarus ) tinggalnya dekat pintu rumah orang kaya. Disitu ia berbaring dan setiap hari meminta sedekah ataupun makanan dari si orang kaya tersebut. Coba saudara bayangkan saudara orang kaya dan setiap kali saudara melangkah keluar rumah selalu terhadang atau melihat si pengemis itu tertidur bahkan meminta dengan penuh belas kasihan dari anda.. Kira –kira apa reaksi saudara ?
Sebagai makhluk sosial, pasti kita akan memberikan sedekah, makanan atau apapun, dengan harapan bisa memberikan sedikit pertolongan bagi si pengemis. Minimal si pengemis bisa makan untuk hari itu. Bisa juga kita merasa kehadirannya membuat kita kurang nyaman, jadi pemberian kita bertujuan untuk membuat dia segera lalu dari hadapan kita. Sekarangpun di bus-bus seringkali banyak orang memberikan sedekah agar pengemis menjauh karena memang saat ini di Indonesia banyak pengemis merangkap preman.
Namun apa yang terjadi dengan orang kaya itu ?. Tak ada respon sedikitpun kepada manusia hina dihadapannya. Alkitab melanjutkan cerita, karena di cuekin oleh si kaya maka Lazarus mencoba menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja si kaya. Saya merenungkan ayat ini. Betapa beraninya Lazarus masuk kedalam rumah si kaya dan duduk di bawah meja. Apakah tidak diusir para bodyguard si kaya ? Rumah si kaya pasti besar jadi apakah si orang miskin ini bisa masuk sampai ke meja utama itu, apakah dia tidak ditendang keluar ?  Atau apakah karena saking sering Lazarus masuk jadi lama-lama di cuekin saja sama si kaya ?  Saya membayangkan kemungkinan lain yaitu bahwa karena si orang kaya ini memang sangat kaya maka ada meja-meja makan yang dibangun di depan rumah atau di teras, misalnya semacam gazebo atau pondokan. Jadi letaknya tidak terlalu jauh dengan tempat berbaring Lazarus. Nah si Lazarus makan remah-remah yang jatuh dari meja si kaya. Setelah merenungkan hal ini saya berpikir betapa tidak berbelas kasihannya si orang kaya itu. Setiap hari ( mungkin bertahun-tahun ) Lazarus hanya makan remah-remah dari meja si kaya itu. Kalau bisa dikatakan si kaya sudah tidak mempunyai hati nurani lagi.
 
Hati nurani menurut filsuf Mencius, adalah kelebihan manusia dari binatang dimana manusia memilki, rasa terharu, bisa membedakan benar atau salah, baik atau buruk ,belas kasihan, dan rasa malu serta sesal.  Belas kasihan adalah perasaan yang dimiliki oleh semua manusia. Jika manusia sudah tak ada belas kasihan lagi, maka bisa dikatakan manusia itu sudah tidak memiliki hati nurani.
Sebenarnya dalam hati dan akal budi setiap manusia sudah ada perjanjian yang Allah tuliskan itu. Itulah yang kita kenal dengan hati nurani. Meski pikiran manusia sudah terkontaminasi nilai dan pandangan duniawi, sebenarnya masih ada satu bagian di dalam manusia yang memperjuangkan kejujuran, kesetiaan, kebaikan, serta kemurnian, serta perasaan terharu dan berbelas kasihan  yaitu hati nurani.
Kita harus senantiasa mendengarkan dan menuruti suara hati kita itu, jangan sampai suaranya menjadi serak dan akhirnya lenyap karena terus menerus diabaikan. Sebab ketika kita mengikuti suaranya, kita sedang menjaga perjanjian dengan Allah kita. Allah akan menjadi Allah kita dan kita akan menjadi umat-Nya.
Orang kaya itu, suara hati nuraninya sudah padam dan perasaan mengasihi sesama manusia sudah hilang dalam dirinya. Hal inilah yang menyebabkan dia tidak masuk ke dalam Surga.
 
Hukum yang terutama adalah Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu yaitu kasihilah sesamamu manusia sama seperti dirimu sendiri. Dalam kedua hukum ini tercantum seluruh  isi hukum taurat dan kitab para nabi ( Matius 22 : 37 – 40 )
 
Si kaya tidak melakukan perintah utama yaitu mengasihi sesama manusia
Inilah batu sandungan bagi si orang kaya sehingga ia harus menerima kenyataan bahwa dengan tidak memperhatikan si miskin yang tiap hari muncul dalam pekarangan rumahnya ia sudah menggali lubang neraka dalam hidupnya.
 
Sebenarnya dengan kekayaannya yang melimpah dan sedikit perhatian kepada hati nuraninya, ia bisa dengan mudah menolong Lazarus. Mengapa tidak dipanggil untuk jadi pembantu atau budaknya saja kalau setiap hari Lazarus hanya duduk mengotori beranda rumahnya ?  Sepanjang hidupnya Lazarus sangat menderita dan hanya tatapan sinis tanpa kepedulian yang dia dapati setiap hari manakala si orang kaya keluar membawa makanan untuk disantapnya bersama keluarganya di beranda tempat Lazarus mendekam. Alkitab berkata Lazarus hanya memakan remah-remah yang jatuh dari meja si Kaya. Sangat keterlaluan, hanya remah-remah, bukan sisa makanan atau sisa bungkusan, yang dituliskan adalah remah-remah, artinya tidak ada sedikitpun orang kaya berbaju ungu itu memberikan sepotong kecilpun atau menyisakan baginya. Jelas Lazarus dianggap tidak ada bahkan mungkin sudah disamakan dengan anjing, karena anjing tidak meminta dan hanya menunggu remah-remah yang jatuh, syukur-syukur kalau ada bongkahan makanan yang terlepas tanpa sengaja jatuh ke bawa meja.  Penyetaraan manusia dengan anjing ini bisa kita lihat dalam Matius pasal 15  tentang Perempuan Kanaan ( Siro Fenesia ) yang meminta belas kasihan Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Dalam cerita itupun anjing hanya memakan atau menerima remah-remah roti yang jatuh dari meja.
Selanjutnya Bible mengatakan bahwa Anjing bahkan datang menjilat borok –dan luka Lazarus, betapa menyedihkan pemandangan ini. Kalau anda melihat kejadian ini setiap hari dihadapan matamu dan tidak ada perasaan kasihan atau belas kasihan maka hati nurani anda benar-benar sudah membatu. Itulah sikap si orang kaya yang tidak disebutkan namanya dalam Alkitab. Ia tidak mengasihi manusia didepan matanya dan itu dilakukan hampir setiap hari. Wow luar biasa.
 
Orang kaya itu akhirnya mati demikian juga dengan Lazarus, dan kita membaca ada 2 different ending story. Mereka berdua masuk ke sheol ( hades ). Lazarus berada dipangkuan Abraham ( suatu tempat yang menyenangkan di dunia orang mati ), sedangkan orang kaya itu menderita siksaan di dalam Sheol.  Dengan cerita ini Tuhan Yesus ingin menyingkapkan sedikit mengenai kehidupan setelah kematian. Artinya setelah kita mati maka itu bukan akhir dari hidup kita, tetapi hanya permulaan untuk masuk dalam kekekalan. Namun kekekalan ada 2 yaitu kebahagiaan kekal dan hukuman kekal. Manusia adalah makhluk kekal, karena memiliki roh yang kekal. Tubuh manusia akan mati kembali ke tanah, sedangkan roh manusia kembali ke penciptanya. Jadi sebenarnya ada 2 eleman manusia yaitu  from above is spirit, dan from below is body ( carnal ). Tubuh kembali ke bawah dan roh kembali ke atas. Nah kehidupan kita dibumi selama spirit menyatu dalam mortal body ini menentukan kekekalan untuk kita. selanjutnya. Apakah kita berhak ke kebahagiaan kekal atau hukuman kekal. Karena roh manusia telah mati sejak manusia jatuh dalam dosa di taman Eden , maka lewat Yesus roh kita kembali dilahirkan. Only through received Him ( Jesus ) our spiritual became reborn. Jesus spoke to Nicodemus  flesh give birth flesh, spirit give birth spirit . Semua orang yang menerima Yesus rohnya mengalami kelahiran baru , dan sejak itulah kehidupan kekal mulai dimulai.
Inilah hidup yang kekal , yaitu mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus ( Yohanes 17 : 3 )
 
Pada zaman Lazarus belum ada penebusan jadi setiap orang dihakimi menurut perbuatan mereka. Hal yang tidak disangka orang kaya itu yaitu unhappy ending yang bukan unhappy  lagi tetapi very very saddest ending story dan dimasukkan ke dalam Alkitab sebagai peringatan kepada kita..
 
Cerita mengenai Lazarus dan orang kaya ini sebenarnya merupakan peringatan Yesus bahwa untuk masuk surga maka hal–hal menyangkut belas kasihan atau mengasihi sesama manusia ini harus diperhatikan. Yesus juga  sudah menyampaikan suatu  kenyataan yang tidak menyenangkan buat orang –orang kaya. Bahwa lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam surga. ( Markus 10 : 25 )Dilain pihak Yesus seperti cenderung pro orang miskin dengan berkata “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah karena merekalah empunya kerajaan surga.”  ( Matius 5 : 3 ) Bukan berarti Yesus anti orang kaya, namun sebenarnya Yesus mau berkata bahwa dengan kekayaan kita atau berkat yang melimpah, kita harus berhati-hati karena kekayaan bisa menjadi jerat bagi kita jika kita tidak hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan.
 
Perhatikan explanation Yesus dalam perumpaan Matius 13  Yang ditabur ditengah semak berduri ialah orang yang mendengar Firman Tuhan, lalu kekuatiran dan tipu daya kekayaan menghimpit Firman itu sehingga tidak berbuah. ( ayat 22 )
Dalam Lukas 12 Yesus menasihati seorang kaya  Berjagalah-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung pada kekayaan itu  ( Lukas 12 : 15 ). Kemudian ia melanjutkan dengan perumpamaan “Orang kaya yang bodoh yang menimbun harta bagi jiwa nya sendiri”. Perumpamaan diakhiri pesan Yesus Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu dan untuk apa kamu sediakan semua ini nanti ? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jika ia tidak kaya dihadapan Allah.”  ( Lukas 20 : 20 – 21 )
 
Dalam Lukas 21 : 34 memberi warning bahwa kekayaan adalah suatu jerat
Jagalah dirimu supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Kekayaan bisa menjadi jerat, dan inilah yang menjerat orang kaya tersebut karena hatinya mencintai kekayaan lebih dari mengasihi Tuhan.
Jika hatinya mengasihi Tuhan maka pasti dia akan mengasihi sesamanya. Pasti dia akan tergerak oleh belas kasihan dan memberi perhatian serta pertolongan bagi Lazarus si miskin. Inilah satu-satunya jerat membuat si orang kaya tidak bisa masuk dalam surga.
 
Ada begitu banyak orang, termasuk orang Kristen tujuan hidupnya adalah kekayaan sebagai penopang kehidupan dan tempat bergantung. Dengan tegas Tuhan Yesus sudah katakan bahwa hidup manusia tidaklah tergantung dari kekayaan itu. Bila Tuhan Yesus sudah menggariskan hal ini, maka mau tidak mau umat Tuhan harus mematuhinya karena pelanggaran terhadap kebenaran tersebut berarti kutuk. Bacalah Yeremia 17 : 5.
 
Menjadi kaya bukan dosa namun jika kekayaan itu menjadikan kita tamak dan berpusat kepada kekayaan itu dan bukan kepada Tuhan maka itu sudah menjadi jerat bagimu.
 
Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya tinggalkanlah niatmu ini ( Amsal 23 : 4 )

Sebab kita tidak membawa sesuatu ke dalam dunia dan kitaoun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian cukuplah Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh dalam pencobaan, ke dalam jerat, dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenengelamkan manusia, ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab dengan memburu uang beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. ( I Timotius 6 : 7 - 10
 
Namun bukan berarti kita tidak boleh menjadi kaya. Ingat Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anaknya miskin. Mazmur 23 adalah ayat mengenai kepenuhan didalam Kristus, termasuk kekayaan didalamnya. Pemazmur berkata : dahulu aku muda sekarang tua tapi tak pernah kulihat anak-anak Tuhan meminta –minta “( Mazmur 37 : 25 )
 
But once again Tuhan tidak menginginkan anak-anakNya terpikat dan terikat dengan kekayaan atau berkeinginan untuk jadi kaya, karena kekayaan seringkali bisa menjadi jerat.
Disamping itu Tuhan ingin kita mengasihi Dia, dengan jalan mengasihi sesama manusia.
Dengan berkat dan kekayaan kita Tuhan inginkan agar kita menjadi saluran berkat, bukan sekedar menjadi bak penampung. Lewat harta dan kekayaan, kita melayani Tuhan dan menolong sesama kita  . . . tetapi sebaliknya kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil yaitu untuk memperoleh berkat ( I Petrus 3 : 9 )
 
Pada penghakiman Tuhan berkata : kepada domba yang ada disebelah kananNya
Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapaku terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan sebab  ketika Aku lapar engkau memberiKu makan, ketika Aku haus engkau memberiKu minum, ketika aku menjadi orang asing engkau memberi Aku tumpangan, ketika Aku sakit engkau menjengukKu, ketika Aku telanjang engkau memberiKu pakaian ketika Aku didalam penjara engkau mengunjungi Aku.
Engkau bertanya : tapi bagaimana kami tahu bahwa Engkau lapar, atau Engkau haus, atau Engkau orang asing atau Engkau telanjang, atau engkau sakit  dan Engkau ada di dalam penjara ?
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini kamu telah melakukannya untuk Aku. ( Matius 25 : 34 – 40 )
 
Namun kepada kambing sebelah kirinya Raja itu berkata :
Enyahllah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
sebab  ketika Aku lapar engkau tidak memberiKu makan, ketika Aku haus engkau tidak memberiKu minum, ketika aku menjadi orang asing engkau tidak memberi Aku tumpangan, ketika Aku sakit engkau tidak menjengukKu, ketika Aku telanjang engkau tidak  memberiKu pakaian ketika Aku didalam penjara engkau tidak mengunjungi Aku.
Lalu mereka bertanya  bertanya : tapi bagaimana kami tahu bahwa Engkau lapar, atau Engkau haus, atau Engkau orang asing atau Engkau telanjang, atau engkau sakit  dan Engkau ada di dalam penjara ?
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini kamu telah melakukannya untuk Aku.
Orang-orang ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal tetapi orang benar dalam hidup yang kekal ( Matius 25 : 41 – 46 )

Salah satu hal  yang harus kita ingat adalah perintah utama dan terutama
 
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu yaitu kasihilah sesamamu manusia sama seperti dirimu sendiri. Dalam kedua hukum ini tercantum seluruh  isi hukum taurat dan kitab para nabi ( Matius 22 : 37 – 40 )

JBU
 
 

Tidak ada komentar: